Rabu, 26 September 2012

Kucing 9 Nyawa??

Kucing 9 nyawa?

Halo sahabat Smarts blog, kembali lagi ke postingan kami, kali ini kami akan memberikan info tentang kucing ber 9 nyawa, benarkah itu? baca saja dibawah ini. . Selamat membaca ^_^ 


Kucing selama ini identik dengan sebuah mitos bahwa kucing memiliki 9 nyawa. Entah sejarah dari mana, kucing sejak dulu menjadi hewan paling terkenal dengan julukan benyawa 9. Kucing Bernyawa 9, Benarkah? mari kita simak mengenai hal ini

Mungkin kita pernah lihat kucing yang jatuh dari tempat tinggi kemudian membalik tubuhnya dan bisa mendarat dengan mulus dan tidak mengalami cedera. Kenapa bisa?Apa kucing benar-benar mempunyai 9 nyawa?




Hal ini terjadi karena kucing (dan beberapa hewan lain) punya sistem keseimbangan dan koordinasi yang luar biasa. Sistem inilah yang membuat kucing, ketika jatuh, akan menyadari dalam posisi apa dia jatuh. Kalo dia jatuh dalam posisi terbalik, dia akan segera memutar tubuh sehingga kakinya berada di sebelah bawah, dan bersiap untuk mendarat. Mendaratnya juga ga asal regangin kaki. Kalo manusia jatuh dari tempat tinggi dengan kaki ke bawah, biasanya pasti patah kan. Kalo kucing pinter, mereka setelah memutar kaki ke bawah, segera meregangkan kakinya sehingga angin menahan jatuh tubuhnya. Dan saat bersentuhan dengan tanah, kakinya langsung ditekuk supaya mengecilkan efek jatuhnya. Inilah beberapa gambar cara kucing jatuh dengan sistem keseimbangannya.















Rekor tertinggi pernah mencatat bahwa kucing pernah jatuh dari ketinggian lantai 46 tingkat (walaupun sambil jatuh dia sempat mantul2 ke kanopi2) dan tetap bisa bangun dan berjalan dengan agak terpincang. luar biasa kan. Kalo manusia dah mati tuh. Tapi penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kucing jatuh, makin banyak tulangnya yang patah. Tapi cuma sampe batas lantai 5 tingkat doang. Lebih dari itu, jumlah tulang kucing yang patah menurun drastis, apalagi kalo semakin tinggi.

Nah rahasianya adalah, kucing (dan beberapa hewan lainnya) punya apa yang disebut dengan terminal velocity, yaitu kecepatan jatuh maksimum yaitu 60 mil perjam. Saat kucing jatuh, kan sesuai hukum fisika, kecepatan jatuh si kucing makin bertambah. Ternyata, saat kecepatan jatuh kucing mencapai terminal velocity, di saat itulah kucing merasa paling rileks dan nyaman. Maka dia mulai meregangkan kakinya seperti bajing loncat untuk mengurangi efek jatuhnya. Nah itulah sebabnya makin tinggi dia jatuh, makin ada dia kesempatan untuk merasa rileks. Itu juga sebabnya kalo dijatuhin dari tempat yang rendah, dia ga sempat ngerasa rileks. Makanya jatuhnya lebih berasa.


Bagaimana, sahabat Smarts blog? unik kan? sekian postingan dari kami, jangan lupa lihat postingan kami yang lainnya juga ya! ^_^

Anggur Jaboticaba dari Brazil

Jaboticaba , Anggur Brazil





Jaboticaba bukan anggur?
Nama latinnya Myrciaria caulilflor. Tanaman ini masih sekeluarga dengan jambu.  Seperti pohon jambu , pohon Jaboticaba berdiri tegak bukan merambat seperti pohon anggur.








Nah seperti itu Pohon Jaboticaba. Eiittss tunggu , buah jaboticaba juga buah yang unik loh, dia itu tumbuhnya menempel dibatang ,  tidak menempel diranting layaknya buah buah pada umumnya .

Asal nama Jaboticaba?

Nah sobat smarts blog, ternyata  asal nama Jaboticaba berasal dari orang Brazil yang melihat bahwa daging buah Jaboticaba itu berwarna putih seperti lemak kura-kura. Sedangkan kura-kura dalam bahasa Tupi disebut Jabotim, nah karena nama Jabotim itulah sekarang berkembang menjadi Jaboticaba. Oh ya sobat smarts blog, bahasa Tupi adalah bahasa yang digunakan suku Tupi yang berasal di pedalaman Brazil.

Ok, sekian dulu post dari kami, jangan lupa lihat post kami yang lain juga ya! ^_^

Sumber: Google & Majalah BOBO

Rabu, 05 September 2012

For your information!

-Epistemophobia atau gnosiophobia adalah rasa takut akan ilmu pengetahuan dan untuk belajar.

Epistemophobia atau sering juga disebut gnosiophobia, rasa takut untuk belajar dan ilmu pengetahuan, menyebabkan penderitanya tidak dapat belajar hal-hal baru kecuali bagi mereka yang mau melawan tasa takut tersebut dengan memaksakan dirinya menerima hal baru. Bahkan dengan melakukan hal tersebut saja sudah akan mempersulit mereka dalam menerima hal baru tersebut.
Gejala epistemophobia bervariasi antara tiap orang dan tergantung dari intensitasnya, antara lain meliputi rasa gugup dan takut, juga gejala-gejala kepanikan yang umum seperti jantung berdebar, susah berkata-kata, gemetar, susah bernafas, dan lain-lain. Penyebab epistemophobia dapat berasal dari faktor luar tubuh (external events) yang traumatis, dan juga dapat berasal dari faktor dalam diri atau genetis (heredity/genetic factors). 

-Bibliophobia

Phobia ini umumnya dikenal sebagai rasa takut pada buku (tapi itu bukan keseluruhan cerita!). Beberapa dari kita berpikir bahwa kita memilikinya ketika kita mencoba untuk melakukan pekerjaan rumah (PR). Namun arti sebenarnya dari Bibliophobia adalah rasa takut pada sesuatu yang tidak memiliki bahaya nyata.

Senin, 03 September 2012

Klasifikasi makhluk hidup (kelas 7)




Klasifikasi makhluk Hidup.

Di alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik yaitu makhluk hidup dan itu sangat banyak dan beraneka ragam.  Di dataran tinggi, dataran rendah, dan lautan pun dihuni beraneka ragam makhluk hidup. Karena jumlahnya yang sangat banyak, kita akan sulit dalam mempelajari dan mengenali makhluk hidup. Oleh karena itu kita memerlukan cara untuk mempermudah dalam mempelajari dan mengenali makhluk hidup. Cara mempermudah kita mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut Klasifikasi Makhluk Hidup

Ilmu yang memepalajari makhluk hidup disebut Taksonomi .
Klasifikasi dapat dilakukan tergantung klasifikasi yang digunakan, contoh dasar klasifikasi dalam biologi:

1. Berdasarkan kemampuan membuat makanannya.

   b. Organisme Autotrof, organisme yang mampu membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis contoh : tumbuhan
   a. Organisme Heterotrof, organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri, contoh : hewan dan manusia.


2. Berdasarkan makanannya, hewan digolongkan menjadi :                                                                          
     a. Hewan Herbivora, hewan yang memakan tumbuhan, contoh : sapi
     b. Hewan Carnivora, hewan yang memakan daging, contoh : harimau
     c. Hewan Omnivora, hewan yang memakan tumbuhan dan daging, contoh : tikus


Klasifikasi makhluk dilakukan oleh:

Aristoteles: Mengklasifikasikan bahwa makhluk hidup menjadi 2 yaitu hewan dan tumbuhan.

Carolus Linnaues: Mengklasifikasikan bahwa makhluk hidup menjadi 2 yaitu Plantae (tumbuhan) dan Animalia (hewan)

Perbedaannya dengan Aristoteles adalah, Carolus Linnaeus adalah orang yang pertama kali meletakkan dasar klasifikasi dan membuat sistem penamaan yang disebut Binomial Nomenklatur, sehingga Carolus Linnaeus disebut sebagai Bapak Taksonomi. 

Linnaeus memperkenalkan  hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan makhluk hidup. Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :



  • Kingdom (kerajaan)
  • Phylum (Filum) untuk hewan, atau Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
  • Classis (Kelas)
  • Ordo (Bangsa)
  • Familia(Keluarga/Suku)
  • Genus (Marga)
  • Spesies (Jenis)


Keterangan :
- Dari spesies menuju kingdom, takson semakin tinggi
- Semakin tinggi takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin banyak
- Semakin tinggi takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit
- Semakin tinggi takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Dari kingdom menuju spesies, takson semakin rendah
- Semakin rendah takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin sedikit
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Semakin rendah takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin sedikit